Beritasenator.com. Sebuah ledakan di Rusia dilaporkan melukai tiga orang, termasuk seorang gadis berusia 16 tahun, pada hari Minggu. Otoritas Rusia menyalahkan pesawat tak berawak Ukraina atas ledakan 175 kilometer selatan Moskow.
Ledakan itu terjadi tak lama setelah pukul 15.00 waktu setempat di kota Kireyevsk di wilayah Tula, sekitar 300 kilometer dari perbatasan dengan Ukraina. Ukraina belum mengomentari ledakan itu.
Baca Juga: Inilah 3 Negera Penyuplai Senjata Terbesar Bagi Pasukan Ukraina Dalam Bertempur Melawan Rusia
Dilaporkan merusak tiga bangunan tempat tinggal, empat rumah dan menciptakan kawah sedalam sekitar lima meter. Kantor berita Rusia Tass mengklaim ledakan itu disebabkan oleh drone Tu-141 buatan Soviet, yang diperkenalkan kembali di Ukraina pada tahun 2014 setelah pensiun dari layanan pada tahun 1989.
Serangan pesawat tak berawak serupa sering terjadi selama perang, meskipun Ukraina hampir tidak pernah mengakui tanggung jawab. Senin lalu, Rusia mengatakan drone Ukraina menyerang fasilitas sipil di sebuah kota di Krimea yang dianeksasi Rusia.
Pasukan Ukraina mengatakan beberapa rudal jelajah Rusia hancur, tetapi tidak secara khusus mengklaim bertanggung jawab. Pada bulan Desember, militer Rusia melaporkan beberapa serangan pesawat tak berawak Ukraina di pangkalan pembom jarak jauh jauh di dalam Rusia.
Baca Juga: Pantai Pangandaran Kembali Menelan Korban 2 Anak Punk Terseret Ombak
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan drone ditembak jatuh tetapi mengakui bahwa puing-puing mereka merusak beberapa pesawat dan menewaskan beberapa tentara.
