Beritasenator.com. Lemparan informasi adanya TPPU senilain 300 Triliyun Rupiah oleh pegawai pajak di Ditjend Pajak Kementerian Keuangan. Berakibat semakin eratnya kerja sama antara MenkoPolhukam dan Menkeu untuk membongkar hal ini.
Baca Juga: KPK Menyatakan Konsultan Pajak Rafael Alun Trisambodo Sudah Lari Ke Luar Negeri
Pemerintah terus melakukan pembahasan ini dengan mengadakan pertemuan sore ini Jumat (10/3/2023) lalu untuk membahas perkembangan kasus mantan Pejabat Ditjen Pajak Eselon III Rafael Alun Trisambodo dan adanya aliran dana janggal Rp 300 triliun pada 467 pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Baca Juga: Joe Biden Mengajukan 842 Milyar Dolar Untuk Anggaran Pertahanan
Keesokan harinya Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud Md dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melakukan pertemuan di Kementerian Keuangan. Keduanya bertemu membahas pengusutan dugaan pencucian uang Rp 300 triliun.
Di Gedung Kemenkeu, Jakarta Pusat pada Sabtu (11/3/2023), Mahfud Md dan Sri Mulyani lakukan konfrensi pers mengenai permasalahan tersebut. Sebelum menyudahi konfrensi pers Mahfud dan Sri Mulyani bersalaman.
Dalam keterangannya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati belum juga mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai transaksi janggal Rp 300 T di kementeriannya sebagaimana diungkap Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud Md.
Sri Mulyani merasa senang didukung Mahfud untuk 'bersih-bersih' kantornya.
Baca Juga: Polisi Menahan 3 Orang Pelaku Pencabulan Ke Anak Dibawah Umur
"Saya senang sekali, seperti yang saya sampaikan di Solo, bahwa berita mengenai transaksi Rp 300 triliun dan juga keinginan Pak Mahfud untuk meyakinkan bahwa Kemenkeu di bawah kepemimpinan saya untuk melakukan tindakan yang konsisten. Saya sangat senang mendapat dukungan dari Pak Mahfud," kata Sri Mulyani.
Baca Juga: Respon Kementerian Keuangan Perihal Geng Rafael Alun Trisambodo
Kemenkeu dan Kemenpolhukam akan terus bekerja sama dengan PPATK dan aparat penegak hukum untuk menelusuri isu duit gede itu. Dia bertekat membuka kasus-kasus di lingkungan kantor bendahara negara ini.
"Tidak ada yang tidak akan kita buka. Kita akan terus membuka," kata Sri.
Transaksi janggal Rp 300 triliun saat ini masih misterius. Meskipun eksistensi transaksi janggal itu disebut Mahfud, namun Sri Mulyani masih menyimpan tanda tanya besar di dalam kepalanya.