Beritasentor.com. Kementerian Pertahanan Inggris terlambat meminta maaf karena mewajibkan warga negara Afghanistan yang bekerja dengan London selama pendudukan NATO yang dipimpin AS di negara.
Baca Juga: Kepada Tokoh Agama Kalimantan Selatan Presiden Joko Widodo Mengajak Membangun Indonesia
Mereka meminta agar dokumen mereka disetujui oleh Taliban sebelum mengajukan permohonan pemukiman kembali di Inggris, Independent mengungkapkan pada hari Minggu. Pemerintah mengonfirmasi bahwa 37 pelamar untuk program Polisi Relokasi dan Bantuan Afghanistan (ARAP), yang dirancang khusus untuk merelokasi sekutu yang bekerja langsung dengan militer Inggris selama perang.
Mereka telah diberitahu bahwa surat-surat mereka harus disertifikasi oleh departemen pemerintah Afghanistan. Departemen-departemen itu telah dijalankan oleh Taliban sejak kelompok itu kembali berkuasa di tengah penarikan pasukan NATO yang tergesa-gesa pada tahun 2021.
Baca Juga: Presiden Mengecek Harga Sembako Di Pasar Rakyaat Tabalong Provinsi Kalimantan Selatan
Mengingat bahwa orang-orang seperti itu akan dilihat sebagai kolaborator musuh oleh fundamentalis Islam, kebijakan tersebut sama dengan “meminta mereka untuk menandatangani surat kematian mereka sendiri,” kata seorang anggota parlemen Inggris kepada Independent.