Beritasenator.com. Presiden Volodymyr Zelenskyy telah berjanji untuk mempertahankan kota Bakhmut "selama yang kami bisa," saat menjamu para pemimpin Uni Eropa di ibu kota Ukraina, Kyiv, Jumat.
Baca Juga: Tim Siber Mabes Polri Berhasil Menangkap Pelaku Kejahatan Dengan Modus APK Undangan Pernikahan
Hampir setahun setelah Rusia meluncurkan invasi besar-besaran ke Ukraina, Bakhmut telah menjadi pusat pertempuran dan pasukan Moskow telah membuat keuntungan teritorial kecil di wilayah tersebut dalam beberapa pekan terakhir dengan kerugian besar.
'Mulai untuk mengakhiri pendudukan Donbass' "Tidak ada yang akan meninggalkan Bakhmut. Kami akan berjuang selama kami bisa," kata Zelenskyy setelah pertemuan puncak dengan pejabat senior Eropa. Dia menyebut kota itu sebagai "benteng".
“Jika pengiriman senjata (Barat) ke Kyiv dipercepat, terutama senjata jarak jauh, kami tidak hanya tidak akan mundur dari Bakhmut, (tetapi) kami akan mulai mengakhiri pendudukan Donbass,” wilayah timur yang sebagian dikuasai Rusia, tambahnya .
Baca Juga: Polda Aceh Berhasil Menggagalkan Penyelundupan 42 KG Sabu Jaringan Malaysia
Pihak berwenang mengatakan sekitar 6.500 orang masih berada di kota itu, yang sebelumnya ada sekitar 70.000 orang sebelum perang. Pada hari Kamis, satu orang tewas dan tujuh lainnya luka-luka dalam serangan terhadap sebuah kendaraan yang membawa relawan penyelamat, menurut pihak berwenang setempat.
Oleksander Tkatchenko, 65, mengatakan dia dan tetangga lainnya bergegas menarik seorang wanita dari bangkai kendaraan. Itu "jelas bukan sasaran militer karena mobilnya berwarna merah", katanya.
Penembakan juga berlanjut di Kherson, sebuah kota besar di selatan yang direbut dan kemudian ditinggalkan oleh Rusia, di mana satu orang tewas dan satu terluka pada hari Jumat, menurut pihak berwenang.